Jumat, 27 Januari 2012

Kematian, Akhir atau Awal Kehidupan

Kami sering berbicara dengan sahabat dan kerabat tentang betapa cepat waktu mengambil orang kesayangan satu persatu. Sifat kematian yang tidak pernah kenal permisi membuat kita harus selalu waspada. Waspada dalam menjaga perasaan orang lain, khususnya orang tua. Kami membayangkan betapa banyak kesalahan kami kepada orang tua, kerabat dan sahabat, dan ketika kematian mengambil mereka dan tidak ada kesempatan bagi kita untuk meminta maaf?

Tangis air mata tentu saja akan menghiasi setiap wajah yang berduka. Lebih dari sekedar karena kita kehilangan orang tersayang. Pelipur duka dari tangisan ini adalah kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi râji’un (Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya kita kembali). Pengertian kembali ke sisi Allah dan keluar dari kehidupan dunia untuk memasuki kehidupan lain inilah yang disebut dengan maut (kematian).

Kematian di sini bukan yang umum dipahami dan kita lihat sehari-hari sebagai hilangnya fungsi indera, punahnya kemampuan beraktivitas, dan lenyapnya kehidupan fisik. Definisi kematian bidang kedokteran berbeda dengan defisini kematian dalam Al Quran. Bukankah orang yang syahid di jalan Allah tidak mati dan justru mendapat rezeki?

Di dalam Al Quran surah Qâf ayat 19, kata maut diikuti dengan frasa bil-haqqAllamah Thabathabai mengatakan bahwa dari ayat inilah kita tahu bahwa kematian bukanlah ketiadaan, kesirnaan ataulah kehilangan, tapi kembali ke sisi Allah, atau dalam bahasa Quran yang lain kembali ke kampung halaman. Rasulullah SAW bersabda, “Kalian tidak diciptakan untuk kebinasaan, tapi kekekalan. Hanya saja kalian berpindah dari satu alam ke alam lain.”

Karenanya, air mata yang kita keluarkan idealnya secara hakiki bukan karena kematian orang yang kita cintai. Tangisan itu lebih tepat jika kita tujukan kepada diri kita sendiri, yang masih terperangkap di dunia ini. Imam Husain a.s. saat berada di medan perang tidak menampakkan kesedihan ketika kondisi semakin kritis. Para pasukan lawan justru melihat wajah cucu Nabi tsb semakin berseri. “Dunia adalah penjara orang-orang mukmin dan surga bagi orang-orang kafir,” ucapnya.

Dan firman Allah dalam Al Qur'an ( Al Baqarah : 216 ): “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah SWT mengetahui sedangkan kamu tidak.”
Waktu sholat untuk Jakarta, Indonesia. Widget Jadwal Sholat oleh Alhabib.
free web site traffic and promotion

Arsip Blog

Bismillah

Jumat, 27 Januari 2012

Kematian, Akhir atau Awal Kehidupan
Kami sering berbicara dengan sahabat dan kerabat tentang betapa cepat waktu mengambil orang kesayangan satu persatu. Sifat kematian yang ti...

 
Admin | Dzikir Sholawat Nariyah
Aku Cinta Sholawat