Kamis, 14 Juni 2012

Isra Mi'raj



Pada akhir bulan Rajab, ummat muslim selalu diingatkan akan sebuah kejadian maha penting yang pernah terjadi dalam sirah Nabi besar Muhammad shalallahu wa alaihi wassalam yaitu peristiwa dijalankannya Rosulallah dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina (Isra), yang lalu dilanjutkan dengan perjalanan vertikal dari Qubbah As Sakhrah menuju ke Sidrat al Muntaha (Mi'raj). Peristiwa agung tersebut terjadi sebelum Rosulallah shalallahu wa alaihi wassalam mendapat perintah dari Allahurrahmanirrahiim untuk Hijrah.

Peristiwa tersebut dengan jelas dikisahkan oleh Allah Jabbaarulmutakabbir dalam Al-Qur'anul Kariim dalam Surah Al-Isra ayat pertama:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير
"Maha Suci Allah Yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu (potongan) malam dari masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat".

Lalu kemudian apakah hikmah yang bisa kita petik dan rasakan terkait peristiwa suci tersebut?

Rabu, 06 Juni 2012

Karbala, Bumi Penaklukan Darah atas Pedang

Karbala. Itulah nama hamparan sahara yang menjadi panggung drama nyata yang menyuguhkan genangan darah dan air mata suci putera-puteri Rasul. Panggung sebuah tragedi yang mengiris sukma dan hati nurani insan dan abdi-abdi sejati Ilahi manakala darah daging suci Rasul itu menjadi mangsa keserakahan, pengkhianatan, kezaliman, dan kebiadaban penguasa serta kepicikan sebagian umat sepeninggal Rasul.

Karbala. Gurun duka dan nestapa. Gurun tempat matahari dari angkasa malakut mengguyurkan terik cahaya kesaksian atas histeria dan ratap tangis putera-puteri Azzahra saat tercekik dahaga di tengah seringai ribuan pasukan angkara murka, saat mereka terlunta-lunta di tengah ingar bingar ribuan manusia-manusia srigala yang bermandikan air liur dan mabok harta dan kekuasaan, saat mereka mengerang di tengah lingkaran pagar tombak dan betis kuda-kuda perang kaum durjana, saat mereka terkepung gumpalan debu dan semburan api musuh yang melahap tenda-tenda mereka, saat mereka terbantai di tengah gemerincing pedang dan gemertak rahang keangkuhan penguasa Dinasti Umayyah.

Karbala. Samudera pasir yang menikari bagian sungai Eufrat di Irak. Padang tandus tempat kstaria sejati Islam, Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib as, mempersembahkan kesegaran, ketegaran, dan keperkasaan darah altruisme untuk menerjang prahara kemunafikan dan meruntuhkan benteng kebejatan Bani Umayyah terhadap Islam dan umatnya. Tanah tempat Al-Husain putera Azzahra mengibarkan bendera perang terhadap setiap kekuatan angkara murka di muka bumi yang saat itu diperagakan dengan amat sempurna dan mencekam oleh Yazid bin Muawiyah, Ubaidillah bin Ziyad, Syimir bin Dzil Jaushan, dan aktor-aktor antagonis lainnya. Karbala, tanah tempat Al-Husain menyambut Asyura tuk melepas bintang berekor tanda datangnya keranda kehancuran para Fir'aunis.

Karbala. Pada akhirnya adalah gurun sejarah abadi penaklukan darah syuhada atas panah, tombak, dan pedang.

"Jikalau raga diciptakan untuk menyongsong kematian, maka kematian di ujung pedang di jalan Allah jauh lebih baik dan mulia ketimbang mati di atas ranjang." 
(Al Imam-Husain bin Ali bin Abi Thalib as) 
Waktu sholat untuk Jakarta, Indonesia. Widget Jadwal Sholat oleh Alhabib.
free web site traffic and promotion

Arsip Blog

Bismillah

Kamis, 14 Juni 2012

Isra Mi'raj
Pada akhir bulan Rajab , ummat muslim selalu diingatkan akan sebuah kejadian maha penting yang pernah terjadi dalam sirah Nabi besar ...

Rabu, 06 Juni 2012

Karbala, Bumi Penaklukan Darah atas Pedang
Karbala. Itulah nama hamparan sahara yang menjadi panggung drama nyata yang menyuguhkan genangan darah dan air mata suci putera-puteri Ras...

 
Admin | Dzikir Sholawat Nariyah
Aku Cinta Sholawat